Tulisan Senja

 Melalui waktu demi waktu, semua yang ku temui telah menjadi bagian dari kisahku di dunia  Aku tak bisa menghindari apa yang sudah ditakdirkan untukku. Kecuali aku meminta dan mengusahakannya Aku sadar betul, bahwa duniaku kadang terlalu keras untuk diriku. Terkadang juga manis dan menyenangkan  Aku ingin menikmati satu per satu, dan menghargai apa yang Allah hadirkan untukku Aku ingin berhenti mengejar apa yang tak perlu ku kejar Aku ingin berhenti mencari apa yang tak seharusnya ku cari Aku harus bangun dan melihat dunia yang ada disekitarku Aku berharap masih bisa kuperbaiki semua yang pernah ku rusak Caraku yang mungkin terlalu keras untuk orang lain, harus ku perbaiki lagi Kekhawatiraku dan keributan dipikiranku tak boleh lagi membuatku menutup kuping dari manusia yang sebenarnya Ya, aku tidak tauh apa akan mulus ataukah akan seperti yang sudah-sudah. Setidaknya aku mau berusaha untuk itu.  Rasanya aku ingin memeluk diriku sendiri, sambil berkata "gapapa, kamu p...

Sedikit mulai resah dengan adab generasi yang merasa paling pintar dan sesuka hati melakukan yang mereka mau Meskipun saya termasuk di dalam generesi Z, tapi saya akui bahwa generasi kami adalah generasi yang menyebalkan Tapi saya tidak mau mengeneralisasi bahwa semuanya sama. Saya yakin masih banyak generasi z yang memiliki adab dan pola pikir yang baik Bukan berarti juga, saya mau mengatakan generasi z itu buruk sekali, bukan. Mungkin mereka hanya berputar-putar di dunia mereka dan tidak menyadari kehidupan orang lain yang lebih tua atau lebih muda dibanding mereka Jadi gini, mungkin beberapa pesan untuk saya sendiri dan generasi z lainnya itu : 1. Mungkin idemu bagus, tapi ketika kau sedang dipimpin maka lakukan lah tugas sesuai dengan arahan 2. Please banget, bicara woy. Jangan ngandelin feelingmu maupun prasangkamu. Gak jelas, itu sampaikan. Gak tauh itu tanya. Gak bisa itu minta tolong. Apa yang mau kalian lakuin itu komunikasikan 3. Ketika kamu pikir perkataanmu gak didengar ata...

Satu hal yang cukup berat ketika menjadi diriku adalah sisi diriku yang keras Aku tak tauh, apakah ini normal ? Kadang aku menyesal, kadang juga aku sedih dengan keadaanku Orang-orang menjauhiku Seolah bersamaku hanya sebuah formalitas Tapi aku tauh, ada orang-orang yang bisa menerima segala keadaanku mereka mengenalku dan tak mempermasalahkan itu mereka juga tak menjauh, tak seperti yang lain Diwaktu aku sadar, aku ingin menahan amarah dan tidak bertindak yang membawaku dalam penyesalan. Tapi sulit bagiku yang sejak lama menjalani hari-hari yang keras Aku terbiasa keras pada diriku, aku sering memaksakan meski raga tak lagi mampu, atau, apakah selama ini, aku sendiri yang melukai diri?

Benar-benar tak sengaja, tapi ini sudah menjadi goresan tinta di kitab lauh mahfuz bahwa aku memutuskan kembali menjadi seorang blogger lagi. Aku senang menemukan diriku yang dulu. Seakan roh yang pernah hilang, lalu kembali dalam raga yang perlahan kosong.  Aku pernah merasa kehilangan diriku sendiri. Dibungkam oleh situasi yang tak berpihak padaku. Tak ada yang mencarinya dan membiarkannya begitu saja.  Bismillah, semoga aku dapat melakukannya dengan baik. Tak perlu memaksakan apapun. Kali ini lakukanlah perlahan dan nikmatilah setiap momentnya.